35 Siswa Diduga Keracunan DB Dibawa ke Puskesmas di Klaten

Kasus keracunan makanan yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Wedi, Klaten, Jawa Tengah, semakin meluas. Para siswa yang mengalami gejala keracunan tampak semakin banyak, menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan sekolah.

Sejak Rabu, 8 Oktober, sejumlah siswa menunjukkan tanda-tanda keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan. Pada Kamis, 9 Oktober, jumlah siswa yang dirawat di puskesmas terus bertambah, dengan petugas medis sigap menangani para korban.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterima, hingga pukul 10.25 WIB, tiga siswa dibawa ke puskesmas dengan gejala yang mengkhawatirkan. Setelah mendapatkan observasi yang cepat, mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Penyebab dan Proses Evakuasi Siswa yang Terkena Keracunan

Setiba di puskesmas, para siswa langsung mendapatkan perawatan dari tim medis yang siap sedia. Tim ini melakukan observasi terhadap tiga siswa yang mengalami gejala keracunan, termasuk dua siswi dan seorang siswa laki-laki.

Kondisi siswa saat itu cukup memprihatinkan; dua siswa perempuan mengalami lemas dan muntah berulang kali, sehingga mereka membutuhkan bantuan oksigen. Sementara itu, siswa laki-laki yang juga terpapar harus segera dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan lebih intensif.

Petugas puskesmas terlihat aktif, mendampingi siswa-siswa yang harus dirujuk. Keterlibatan berbagai instansi seperti Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, TNI, dan Polri juga sangat membantu dalam mendistribusikan ambulans untuk membawa pasien ke tempat yang lebih aman.

Kondisi Terkini Siswa yang Mengalami Gejala Keracunan

Menurut informasi dari Sri Harjono, personel TRC BPBD Kabupaten Klaten, di rumah sakit, kondisi empat siswa yang sempat dirawat mulai menunjukkan perkembangan yang positif. Namun, satu siswa masih perlu penanganan lebih lanjut karena masih mengalami muntah.

Dalam situasi darurat ini, jumlah relawan dan petugas di lokasi terus bertambah untuk memastikan bahwa semua siswa yang membutuhkan perawatan mendapatkan tindakan cepat. Ambulans juga disiagakan untuk mengantisipasi adanya siswa lain yang mungkin mengalami gejala lebih lanjut.

Sejumlah siswa dari sekolah lain juga terdampak, termasuk seorang siswi dari SDIT Bahrul Ulum yang juga mengalami gejala serupa. Pada saat di puskesmas, siswi tersebut terlihat lemas dan mengalami diare, pusing, dan nyeri perut.

Keterangan Orang Tua dan Penanganan Medis di Puskesmas

Salah satu orang tua siswa yang terlibat menjelaskan bahwa gejala anaknya muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan segera dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Saat ini, kondisi anaknya sudah mulai membaik, meskipun sempat mengalami gejala yang cukup parah.

Orang tua lainnya, Semi, menceritakan pengalaman anaknya yang sempat pergi ke sekolah namun akhirnya muntah-muntah. Menurutnya, anaknya yang berusia 12 tahun ikut menikmati menu MBG yang disajikan pada pagi hari, yang terdiri dari nasi, ayam, sayur, dan susu.

Menariknya, saat ditanya mengenai menu yang disajikan, Semi menyebut bahwa ada aroma tidak sedap yang berasal dari ayam, yang mungkin jadi penyebab utama gejala keracunan pada anaknya.

Related posts